Tuesday, July 2, 2013

penetapan harga benih dan macam sleksinya



PENETAPAN HARGA BENIH DAN MACAM-MACAM SELEKSI
A.HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM HAL MEMBELI DAN MENJUAL BENIH.
                   Untuk menetapkan harga standart dari benih yng dijual atau dibeli per satuan berat,berhubungan dengan “nilai pakai” dari benih tsb.
                  Nilai pakai dari benih amat berhubungan dengan faktor-faktor yang menentukan mutu benih yaitu:
           Nilai pakai = tenaga tumbuh X kemurnian benih X 100
           Misalnya benih yang mempunyai tenaga tumbuh 90 % dan kemurnian berat benih 98%,akan mempunyai nilai pakai : 90% X 98% X100=88,20
         Apabila telah ditetapkan harga standard per satuan berat Rp.X untuk nilai pakai sebesar 100,maka harga yang harus di bayar untuk penjualan/pembelian sejumlah benih adalah sebanding dengan besarnya nilai pakai benih tsb.
         Misalnya 50 kg benih yang mempunyai nilai pakai 88,20 akan mempunyai harga penjualan/pembelian sebesar = 50% X 88,20 X Rp X =………..
         Untuk mempermudah biasanya ditetapkan harga batas (garansi) dari nilai pakai dari benih tertentu. Di atas harga batas ini benih dianggap baik dan dibayar penuh,tetapi di bawah batas nilai pakai ini benih akan dapat ditolak atau dimintakan pengurangan harganya.
B. MACAM-MACAM CARA SELEKSI
1. seleksi pohon induk
       Tahapan-tahapan yang harus dilakukan dlam melakukan seleksi pohon induk adalah:
·         Menetapkan syarat yang harus dipenuhi oleh pohon induk.
·         Menyelidiki pohon induk.
·         Seleksi lanjutan.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pohon induk adalah:
·         Selalu berproduksi tinggi.
·         Selalu berkualitas produksi baik.
·         Tahan terhadap hama,penyakit,dan tanaman tetap sehat.
·         Telah mencapai umur tertentu,yaitu tanaman sudah cukup tua.
·         Semua sifat yang baik dapat diturunkan (tanaman homozygote).
Menyelidiki pohon induk adalah:
·         Dengan pengamatan yang lama dicari pohon-pohon yang mempunyai produksi tinggi,kualitas baik dan tetap sehat.
·         Penyelidikan apakah sifat-sifat baik tsb.diturunkan atau sifat baik itu hanya karena pengaruh luar saja (faenotype).
-          Dilakukan dengan kebun-kebun anakan vegetative dari pohon yang diselidiki.
-          Apabila pohon-pohon dalam kebun anakan vegetative ini sifatnya lebih buruk daripada pohon induk yang diselidiki,maka sifat baik yang diselidiki itu hanya karena pengaruh luar saja.
-          Tetapi apabila sama baiknya berarti sifat-sifat baik itu diturunkan dan penyelidikanpun diteruskan.
·         Penyelidikan apakah pohon itu berbiji tetap,
-          Dilakukan dengan membuat kebun-kebun anakan generative
-          Dengan membandingkan turunan-turunan generative satu sama lain akan dapat diukur sampai dimana sifat berbiji tetap pohon induk itu.
       Apabila kita bermaksud memperbanyak pohon induk dengan cara vegetative, maka penyelidikan terakhir tidak usah di lakukan. Tetapai apabila perbanyakan kita lakukan dengan cara generative maka penyelidikan tetrakhir ini perlu dilakukan.
     Apabila dari penyelidikan terakhir itu ternyata sifat baik, nya menurut, tetapi tanamannya kurang berbiji tetap, maka perlu diadakan seleksi lanjutan untuk memilih pohon-pohon yang berbiji tetap. Seleksi lanjutan ini memerlukan waktu yang lama. Caranya adalah:
·         Dari kebun anakan generative di pilih lagi pohon-pohon yang terbaik, kemudian dibiarkan secara generative.
-          Dari turunannya dipilih pohon yang terbaik dan seterusnya hingga di peroleh pohon-pohon yang baik dan berbiji tetap atau cukup tetap.
·         Untuk tanaman keras akan di perlukan waktu yang lama sekali sehingga kadang-kadang orang sudah puas sampai kebun anakan vegetative yang menurun,
-          Sesudah itu tanaman di perbanyak dengan  cara vegetative buatan dengan perbaikan. Yaitu dengan okulasi atau enten
-          Disinilah kita akan berjumpa dengan “klon unggul” (seperti cara generative).
2.  Seleksi biji
            Pemilihan biji untuk di jadikan benih harus di dasarkan pada mutu biji yang baik. Mutu biji yang baik ini di tentukan oleh sifat dalam (genotype) dari biji tsb. sifat-sifat dalam ini tidak dapat dilihat dengan mata. Maka untk mempermudah pemilihan biji, dapat dilakukan/pemilihan berdasarkan sifat-sifat biji yang baik yang dapat dilihat dangan mata (faenotype). Diharapkan adanya korelasi positif antara sifat-sifat dalamnya yang baik dari biji tsb.
           Sifat-sifat luar ini adalah : besar biji, berat biji, massa jenis biji, warna biji dan cirri-ciri istimewa lainnya.
a.       Besar biji.
    Biji yang besar akan mengandung putih lembaga (endosperm) yang banyak , sehingga selama cadangan makanan yang lebih baik , karena:
·         Biji yang besar bahkan sering hampa
·         Menurut pengalaman besar biji tidak berkolerasi dengan sifat dalam yang baik
-          Misalnya: biji kopi laki justru menghasilkan produksi yang lebih sedikit.
         Namun di dalam praktek besarnya biji dapat di pakai sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pemilihan biji.
b.      Berat biji.
        Berat biji berhubungan dengan besarnya biji. Biasanya biji-biji yang berat tidak hampa.
        Kelemahanya adalah karena besar biji sering tidak sebabkan oleh lembaga tetapi di sebabkan oleh kulit biji yang tebal, misalnya biji tembakau.
c.       Massa jenis.
        Untuk memisahkan biji menurut massa jenisnya, di pergunakan 2 buah tabung: yaitu tabung 1 yang berisi air dan tabung 2 yang berisi larutan 25%
        Hubungan massa jenis biji dengan tenaga tumbuh biji rata-rata adalah:
·         Biji yang mengapung di dalam air (tabung 1)
-          Massa jenisnya kurang dari 1,0
-          Tenaga tumbunya kurang dari 40%
·         Biji yang mengendap di dalam air (tabung 1), tetapi mengapung di dalam larutan gula (tabung 2)
-          Massa jenisnya antara 1,0-1,1
-          Tenaga tumbuhnya antara 50-70%
·         Biji yang mengendap di dalam larutan gula (tabung 2)
-          Massa jenisnya lebih besar dari 1,0
-          Tenaga tumbuhnya lebih besar dari 70%
Kadang-kadang jumlah tabungnya ditambah 2 lagi,yaitu:
·         Tabung yang berisi larutan sublimat 1 derajat/00 yang berguna untuk mematikan hama sebelum biji-biji itu dipilih,
-          Dengan cara memasukkan biji-biji tsb selama 5-10 menit.
·         Tabung yang berisi air yang berguna untuk membersihkan larutan gula,
-          Ditempatkan terakhir kali
    Biji- biji yang mengendap didalam larutan gula selain tenaga tumbuhnya tinggi juga kecepatan tumbuhnya tinggi.
    Penggunaan larutan ini tergangtung daripada jenis tanaman dan bahan tanaman yang akan ditanam misalnya:
·         Biji-biji tembakau yang mempunyai tenaga tumbuh terbesar adalah biji-biji yang tenggelam di dalam larutan gula.
Apabila kita menanam langsung dengan biji tanpa berkecambahan,sebaiknya dipakai biji-biji yang tenggelam didalam larutan gula.
·         Apabila kita menanam melalui perkecambahan dan persemaian,akan dapat dipakai juga biji-biji yang mengapung didalam larutan gula karena akan adanya seleksi bibit nanti.
        Ada juga cara untuk memisahkan biji menurut massa jenisnya dengan mempergunakan:
·         Larutan abu dapur,
-          Misalnya: gabah padi.
·         Larutan garam dapur,
-          Misalnya: gabah padi.
·         Arus udara,
-          Misalnya: biji tembakau,bayam,sawi dan orok-orok.
d.      Warna biji.
     Warna biji berhubungan dengan besarnya tenaga tumbuh.
Biji-biji yang berwarna akan mempunyai tenaga tumbuh tinggi.sebaliknya biji-biji yang berwarna tua.
e.       Ciri-ciri istimewa
      Pada beberapa tanaman tertentu cirri-ciri istimewa ini dapat dipergunakan sebagai bahan pemilihan,misalnya:
·         Pada tanaman tertentu (misalnya:papaya,coklat dan jagung) kita jangan mempergunakan biji yang pipih yang berasal dari ujung-ujung buahnya,
-          Sehingga dalam mempersiapkan benih sebelumnya kita harus membuang biji-biji yang berasal dari kedua ujung buah,yaitu dengan memotong 1/6 pangkal buah dan  1/6 ujung buah.
-          Biji-biji yang berasal dari bagian tengah buah,yaitu 2/3 bagian buah yang dipergunakan.
·         Pada tanaman hevea ( karet),
-          Jangan dipakai biji yang berbentuk abnormal.
-          Sehingga kita harus memilih biji-biji yang mempunyai bentuk,ukuran dan gambar tertentu.
3.Seleksi bibit
                Seleksi bibit dilakukan pada saat kita akan memindahkan tanaman dari persemaian ke kebun pertanaman (kebun produksi).
Tanaman yang dipilih yaitu tanaman yang:
·         Sehat,kuat tegap (vigour) dengan daun-daun yang berwarna hijau.
·         Perakarannya baik,
-          Akar tunggangnya lurus.
·         Mempunyai tipe baik,
-          Untuk membedakan tipe yang baik dan yang buruk dapat kita lihat dari faenotype bibit tersebut.
·         Sortasi dalam kecepatan tumbuh selama umur bibit tertentu,
Bibit yang sama besarnya didalam waktu umur tertentu sebaiknya ditanam didalam kebun pertanaman yang sama, sehingga pertanaman di kebun produksi akan mempunyai petumbuhan yang seragam (homogen).

3 comments: